eei-alex.com — Klinik kecantikan punya dr. Richard Lee sedang jadi perhatian sesudah diperhitungkan jual produk perawatan kulit dan muka yang dipandang beresiko. Sangkaan ini pertama kalinya diutarakan oleh BPI KPNPA, yang merasa ada keganjilan berkaitan produk kecantikan yang dipasarkan di klinik itu.
Menurut BPI KPNPA, sangkaan ini ada sesudah informasi berkenaan salah satunya produk kecantikan di klinik Richard Lee ramai dibahas karena dipandang beresiko untuk customer. Tindak lanjuti ini, BPI KPNPA sudah minta info dari BPOM berkaitan pemantauan pada peredaran produk itu.
“Kami ingin sampaikan perubahan berkaitan laporan kami ke Bareskrim tempo hari. Saat sebelum memberikan laporan, kami telah lakukan pengkajian dan riset pada beberapa berita online yang tersebar,” tutur perwakilan BPI KPNPA dalam pertemuan jurnalis di Jakarta Selatan, Sabtu (31/8/2024).
Dia menambah jika berdasar informasi dari BPOM, sekitar 2.475 produk skincare dengan cap biru sudah diambil alih karena dipandang beresiko. Produk itu diperhitungkan asal dari Athena Grup, yang disangkutkan dr. Richard Lee.
Kekuatiran
Perwakilan BPI KPNPA mengutarakan kekuatiran berkaitan produk kecantikan yang memakai jarum suntik dalam penerapannya, terlebih bila produk ini dipasarkan bebas tanpa pemantauan ketat.
“Menurut kabar berita, produk yang beresiko itu ialah salmon, yang penerapannya memakai jarum suntik. Kekuatirannya, apa produk itu aman untuk dipasarkan bebas? Dan adakah kontrol pada pemakaian jarum suntik ini? Janganlah sampai jarum yang telah dipakai justru disalahpergunakan,” terangnya.
Aktris Memiliki masalah
Disamping itu, BPI KPNPA memperoleh info tentang seorang aktris yang alami permasalahan pada mukanya sesudah memakai produk kecantikan yang diperhitungkan memiliki masalah.
“Kami dengar ada seorang aktris yang mukanya memeras sesudah memakai produk itu. Walau laporan sah belum kami terima,” sambungnya.
Jadi Pelajaran
BPI KPNPA mengharap supaya peristiwa ini jadi pelajaran hingga yang akan datang semua produk kecantikan yang tersebar dalam masyarakat aman dan bebas berbahan beresiko.
Sampai informasi ini dicatat, Dr. Richard Lee belum memberi info verifikasi atas laporan yang menerpa dianya.