eei-alex.com – Saham emiten Edwin Soeryadjaya dan Sandiaga Uno, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) tiba-tiba membumbung pada sesion I perdagangan 12 September 2024. Disekitaran jam 10.43 WIB saham Saratoga berkode SRTG berada di Rp 2.670 atau +16,09%.
Saham Saratoga laku manis dengan frekwensi telah sekitar 10.386 kali, 66,82 juta saham ditransaksikan, dan nilai transaksi bisnis Rp 176,9 miliar.
Saham SRTG pada 11 September tempo hari menghijau tetapi tipis, yaitu +0,88%.
Saham Saratoga naik bersama dengan saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) yang melejit pada sesion I perdagangan 12 September 2024.
Seperti diketahui, Saratoga (SRTG) mempunyai 3,67% saham Adaro (ADRO) langsung. Dan Saratoga secara tidak segera memegang saham ADRO lewat PT Adaro Taktikc Lestari (ASL) dan PT Adaro Taktikc Capital (ASC). Di ASL, Saratoga mempunyai 29,79% saham dan memiliki 25% saham ASC. Itu berdasar neraca keuangan Saratoga per semester I-2024.
Saham Adaro Energy sendiri di sektiar jam 10.55 WIB berada di Rp 3.940 atau +11,93%.
Saham berkode ADRO naik selesai perseroan umumkan gagasan jual sebanyaknya semua saham yang dipunyainya pada PT Adaro Unggulan Indonesia (AAI) atau dulu namanya PT Alam Tri Kekal.
AAI memayungi sejumlah perusahaan pertambangan batu bara termal Group Adaro.
Angkat Dividen
Management Adaro Energy (ADRO) ungkap berkenaan proses gagasan transaksi bisnis. Gagasan transaksi bisnis dilaksanakan lewat proses penawaran umum atas saham AAI sama sesuai ketentuan perundangan-undangan pasar modal yang berjalan, termasuk POJK 76/2017.
Adaro Energy akan memberi peluang ke pemegang saham perseroan untuk berperan serta dalam gagasan transaksi bisnis sebagai konsumen, yang dilakukan dengan bersama atau berkaitan lewat proses penawaran umum AAI.
Adaro Energy (ADRO) akan tawarkan saham yang dijajakan pada AAI ke semua pemegang saham perseroan yang bernama terdaftar dalam perincian pemegang saham perseroan di tanggal tertentu yang hendak dipublikasikan pada prospektus PUPS (tanggal pendataan). Konsumen ialah beberapa pemegang saham Adaro Energy yang tercatat di tanggal pendataan dan memutuskan untuk beli saham AAI dari perseroan.
Dalam pada itu, Adaro (ADRO) pertimbangkan untuk membagi dividen tunai ke semua pemegang saham perseroan yang terdaftar di tanggal pendataan yang jatuh pada 8 hari kerja sesudah rapat umum pemegang saham yang menyepakati pembagian dividen tunai itu.
“Beberapa pemegang saham Adaro atas opsinya, bisa memakai dividen tunai itu untuk menolong memodali keterlibatan beberapa pemegang saham perseroan dalam gagasan transaksi bisnis, dengan runduk pada didapatnya kesepakatan pemegang saham perseroan di pertemuan umum pemegang saham yang hendak diselenggarakan di masa datang,” ungkapkan management ADRO.
Management Adaro ungkap jika gagasan transaksi bisnis adalah transaksi bisnis material seperti ditata dalam POJK 17/2020 karena masing-masing keseluruhan asset, keuntungan bersih, dan penghasilan usaha AAI melewati 50% dari keseluruhan asset, keuntungan bersih, dan penghasilan usaha Adaro Energy seperti tertera dalam neraca keuangan ADRO per 30 Juni 2024 yang dicermati dengan terbatas.