eei-alex.com — KETUA Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (PP IDAI) Piprim Basarah Yanuarso menjelaskan dorongan untuk secara instant ingin bikin gemuk anak harus direvisi pada permasalahan parenting di Indonesia.
Seringkali ditemui orang-tua atau pengasuh yang bimbang dengan berat tubuh anak mereka. Hal tersebut ditambahkan asumsi salah jika anak yang semakin gendut itu semakin sehat. Pada akhirnya, orang-tua atau pengasuh ambil jalan singkat dengan memberi beberapa obat yang instant dapat bikin gemuk anak.
Seperti dikabarkan, baru saja ini, trending kasus baby sitter di Surabaya yang memberi obat penggemuk yang mengandung steroid ke bayi asuhnya. Mengakibatkan keadaan hormon sang bayi turun sampai harus dibawa ke rumah sakit. Babysitter dengan inisial N itu juga sudah diputuskan sebagai terdakwa oleh kepolisian.
“Obat steroid ini umumnya memang dampaknya instant. Jika pada anak diberi steroid selera makan cepat bertambah, bahkan juga jika pemberian periode panjang ia dapat membuat wajahnya gembul. Walau sebenarnya anak itu sedang kompleksitas steroid periode panjang, tetapi diduga gembul dan diduga anaknya lebih sehat,” kata Piprim dalam media briefing secara online, Kamis (17/10).
Dia menyebutkan permasalahan evaluasi pemberian makan pada anak menjadi satu diantara hal signifikan yang perlu terkuasai orang-tua.
Dalam beberapa kasus, kata Piprim, orang-tua mengeluh anak sulit makan, walau sebenarnya permasalahannya anak belum lapar tapi telah dipaksakan makan.
“Disebut anak GTM (pergerakan tutup mulut) dan lain-lain, walau sebenarnya sederhana anak belum lapar telah diberi makan. Di saat anak tidak ingin makan , diberi camilan yang itu membuat kenyang dan anak itu pada akhirnya memang tidak ingin makan ,” tutur Piprim.
Dia mengutamakan, yang terpenting jadi perhatian ialah bagaimana anak dapat makan dengan senang.
“Bikinlah situasi makan dengan bahagia, (diamkan) anak belajar rasakan lapar. Obat selera makan terbaik ialah rasa lapar itu,” ucapnya.
Selain itu, kesehatan anak tidak diukur dari kegemukan. Menurut Piprim, anak sehat itu ialah yang perkembangan dan perubahannya sesuai yang semestinya.
“Jika perkembangan kita gunakan diagram perkembangan, diukur berat tubuh atau tinggi tubuh sesuai diagram. (Anak sehat) bukan gendut atau overwight. Biarlah anak itu berkembang sesuai kurvanya,” terangnya.
Berkaitan kasus yang trending terakhir, Piprim menjelaskan itu jadi pelajaran jika janganlah sampai orang-tua pasrah dengan pembantu atau siapa saja yang mengurusi anaknya.
“Ia harus juga ada monitornya . Maka mungkin pemantauan lewat CCTV atau video call dan lain-lain saat kita memberikan pengasuhan anak pada pihak lain. Jangan ditargetkan, ini kok beratnya tidak naik-naik, ahkirnya diambil jalan singkat semacam itu,” ujarnya. (Z-1)