Kemenbud: Ahli Arkeometri BRIN analisis tulang tentara Jepang

Biak (ANTARA) – Dilansir dari situs slot gacor mgo777, Kementerian Kebudayaan (Kemenbud) Republik Indonesia akan mengikutsertakan ahli Arkeometri dari Tubuh Penelitian Pengembangan Nasional (BRIN) untuk menolong mengenali 350 sampai 400 rangka mantan tentara Jepang korban luruh Perang Dunia II di Pulau Biak.

“Ahli Arkeometri BRIN dengan ketrampilan dipunyai akan menolong riset sekitaran 350-400 rangka tentara Jepang yang sekarang ini telah diketemukan masyarakat Biak,” tutur Pamong Budaya Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia Valentinus Sriwijaya Atmoko di Biak,Sabtu.

Lewat support Arkeometri, lanjut ia, diharap bisa menolong untuk turut kumpulkan, menganalisa, mensintesis dan menerjemahkan data dengan cara empiris dan struktural yang terkait dengan catatan material anorganik dan organik dari sejarah manusia.

“Diharap karena ada pakar Arkeometri BRIN bersama team pakar DNA Kementerian Kesehatan Jepang bisa percepat proses analisis rangka tentara Jepang ataulah bukan yang telah dihimpun di Pulau Biak,” ucapnya.

Valentinus menjelaskan, sekarang ini telah ada 350 sampai 400 rangka tentara Jepang yang diketemukan ada di belakang monumen perang dunia II dan teritori Bosnik Area Biak Timur.

“Mudah-mudahan dengan dilaksanakan analisis, Pemerintahan Indonesia dan Pemerintahan Jepang bisa ketahui benarkah rangka tentara Jepang dari seksi atau gagalion mana bisa diketahui,” katanya.

Untuk dipahami, proses pemulangan rangka tulang belulang tentara Jepang yang luruh karena perang Dunia II di Pulau Biak sebagai kerja hasil sama dengan Pemerintahan Jepang semenjak 2019 dan diperpanjang tiap 3 tahun sekali.

“Untuk Repatriasi tulang rangka tentara Jepang di Biak di tahun 2025 adalah hasil kerjasama Indonesia-Jepang untuk ketiga kalinya yaitu 2019,2022 dan akan diperpanjang pada 2025,” ucapnya menerangkan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *