eei-alex.com — Beberapa masyarakat tidak sepakat dengan usaha pemerintahan yang ingin batasi pembelian bahan bakar minyak (BBM) bantuan. Usaha itu cuma menyulitkan masyarakat untuk mencapai BBM pada harga dapat dijangkau.
Agung, contohnya. Menurut dia usaha pemerintahan itu cuma menggerakkan masyarakat untuk beli BBM pada harga yang semakin tinggi. Sementara tidak seluruhnya masyarakat memiliki kekuatan daya membeli yang masih sama.
“Saat ini makan saja sulit, apalagi gagasan BBM naik. Ongkos hidup semakin bertambah kembali,” tutur Agung, Jumat, 30 Agustus 2024.
Masyarakat yang lain, Ponirin, pun tidak sepakat. Menurut dia usaha limitasi BBM bantuan akan membuat ekonomi masyarakat makin merosot.
“Kalua kita (masyarakat) akan perlambat ekonomi,” kata Ponirin.
Awalnya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menjelaskan pemerintahan merencanakan untuk batasi BBM bantuan pada 1 Oktober 2024. Bahlil menjelaskan itu selesai rapat bersama Komisi VII DPR, Selasa, 27 Agustus 2024.
“Ya benar ada gagasan demikian. Demikian ketentuannya keluar, Ketentuan Menteri (Permen) keluar, itu kan ada waktu untuk publikasi. Nach, waktu publikasi ini yang saat ini kembali diulas,” kata Bahlil.
Sementara Presiden Joko Widodo (Jokowi) memperjelas tidak ada keputusan berkenaan usaha limitasi pembelian BBM bantuan. Masih juga dalam tahapan publikasi.
Jokowi ingin menyaksikan dahulu seperti apakah perubahan di atas lapangan. Seterusnya dipelajari, lantas dikasih keputusan.