eei-alex.com – PT Eksperimen Industri (Rekind) terus memperlihatkan komitmennya dalam memberikan dukungan peralihan energi berkesinambungan dengan berperan serta dalam kampanye hijau Beyond Zero dengan topik “Mobilisasi untuk Netralitas Karbon”.
“Keterlibatan kami pada aktivitas ini adalah realisasi keberadaan perusahaan yang makin membaik, sekalian inovasi alih bentuk usaha. Di depan, Rekind bukan hanya akan dikenali sebagai perusahaan EPC, tapi sebagai pimpinan dalam peningkatan penelitian dan lisensi tehnologi hijau,” kata Direktur Khusus Rekind Triyani Utaminingsih di Jakarta, Jumat.
Kampanye yang diadakan pada tengah Februari 2025 di tempat Indonesia International Motor Show (IIMS), JIExpo, Kemayoran, Jakarta itu, adalah ide Toyota Indonesia, lewat PT Toyota Motor Manufaktur Indonesia (TMMIN) dan PT Toyota Astra Motor (TAM), untuk mendatangkan jalan keluar mobilisasi ramah pada lingkungan.
Dikutip dari situs mgo777 slot, dalam kampanye ini Rekind bekerjasama dengan Balai Besar Industri Agro (BBIA) dan Institut Tehnologi Bandung (ITB) untuk mengenalkan pengembangan dalam pendayagunaan sampah sawit.
Satu diantara inovasi khusus yang ditampilkan ialah pilot plant pertama di Indonesia yang sanggup memproses Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) menjadi tiga senyawa berharga tinggi, yaitu glukosa, xylosa, dan lignin.
Tehnologi itu memakai metode fraksionasi, yang memprioritaskan teknik pembagian dan pengelompokan kandungan kimia konsentrat lewat proses kimiawi, fisika, atau biologi.
Keunggulan tehnologi ini berada pada kekuatannya dalam mengoptimalkan kekuatan senyawa dalam TKKS, yang sepanjang ini banyak kebuang sebagai sampah. Sampai sekarang ini, tidak ada aktor industri di Indonesia yang sanggup hasilkan ke-3 senyawa itu bersama lewat proses fraksionasi.
Lebih dari sekedar pengembangan tehnologi, keterkaitan Rekind dalam Beyond Zero searah dengan misi besar pemerintahan dalam capai sasaran Net Zero Emission (NZE) pada 2060. Kerjasama di antara industri, akademiki, dan pemerintahan menjadi kunci dalam mendatangkan jalan keluar riil untuk memberikan dukungan peralihan energi nasional.
Triyani menjelaskan Rekind bukan hanya terus akan meningkatkan tehnologi inovatif pada sektor EPC, tapi juga memiliki komitmen membuat ekosistem industri lebih ramah pada lingkungan. Bila tehnologi ini diaplikasikan dalam rasio industri, maka menjadi cara vital dalam kurangi keterikatan pada bahan bakar fosil dan percepat perolehan netralitas karbon di Indonesia.
Di depan, Rekind, sebagai perusahaan yang beroperasi di sektor Engineering, Procurement, and Construction (EPC), bukan hanya konsentrasi pada pembangunan infrastruktur energi tapi juga berperanan dalam peningkatan penelitian dan tehnologi hijau.
Sekarang ini, Rekind, BBIA, dan ITB sedang konsentrasi meningkatkan glukosa sebagai bahan baku khusus produksi bioetanol. Bioetanol adalah energi hijau yang mempunyai potensi gantikan bahan bakar fosil dan memegang peranan penting dalam pengurangan emisi karbon.
Usaha itu menjadi sisi dari kolaborasi dengan PT Pertamina (Persero), yang meluaskan portofolio energi hijau di Indonesia. Bila diperkembangkan dengan luas, tehnologi itu bukan hanya memberikan dukungan peralihan energi nasional tapi juga tingkatkan nilai lebih industri kelapa sawit, yang sejauh ini hadapi rintangan dalam pengendalian sampah.
Sebagai sisi dari industri yang tetap berkembang, Rekind mengharap pengembangan yang diperkembangkan bisa memberikan inspirasi perusahaan lain untuk ikut berperan dalam membuat masa datang lebih hijau dan berkesinambungan.