eei-alex.com — Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) selekasnya meningkatkan bioflok –teknik budi daya ikan lewat eksperimen lingkungan– khusus nila dan lele pada 2025 dalam rencana memberikan dukungan program Makanan Yang bergizi Gratis (MBG).
“Kami optimalkan peningkatan budi daya ikan nila dan lele dengan mekanisme bioflok, untuk tersedianya sumber protein hewani dalam program MBG sebagai program Presiden,” kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Lombok di Lombok Timur, Senin.
Diketahui dari situs slot gacor mgo777, dia menjelaskan untuk memperoleh ukuran ikan secara tertentu dalam program MBG itu harus diprogram dengan terkonsep karena sejauh ini warga berasumsi budi daya ikan sama ukuran besar lebih memberikan keuntungan daripada kecil.
“Sebetulnya lebih memberikan keuntungan membudidaya ikan itu yang tidak terlalu besar, sebagaimana untuk satu kg jumlah ikannya 9 -10 ekor dibanding empat, lima ekor satu kg, sedangkan harga sama,” ucapnya.
Dia menjelaskan peningkatan budi daya nila dan lele itu memakai tehnologi bioflok dengan keinginan bisa kurangi penghabisan pakan nyaris 50 % dari keperluan pakan sampai panen.
Bioflok adalah sesuatu teknik budi daya lewat eksperimen lingkungan yang memercayakan supply oksigen dan pendayagunaan mikroorganisme pada air kolam.
Bioflok asal dari kata bios atau kehidupan dan flok artinya gumpalan . Maka arti kata bioflok ialah kelompok dari beragam organisme, diantaranya bakteri, jamur, algae, protozoa dan cacing bergabung dalam gumpalan.
Bioflok ialah mekanisme yang tumbuhkan mikroorganisme, yaitu tehnologi dengan mekanisme budi daya terpadu karena manfaatkan simbiosis di antara mikroorganisme dengan ikan sebagai komoditas khusus budi daya.
Bioflok manfaatkan sampah berbentuk mikroorganisme yang ada di kolam tempat hidup ikan.
“Memakai tehnologi bioflok ini bisa mengirit pakan,” ucapnya.
Dia memberikan contoh jika membudidaya lele atau nila di kolam memerlukan 2 kg pakan untuk memperoleh berat satu kg ikan tapi memakai bioflok memperoleh satu kg daging.
“Terjadi juga penghematan, pasalnya saat budi daya pendek hanya karena sasaran produksi 10 ekor per kg,” tambah ia.
Buat penuhi keperluan MBG yang jalan itu, karena itu dengan budi daya lele dan nila dengan tehnologi bioflok sangatlah baik hingga terus memberi pembelajaran ke beberapa petani budi daya ikan di Lombok Timur.
“Dalam budi daya ikan ini, sasaran kita bukan tiga ekor beratnya satu kg tapi supaya 10 ekor dengan berat satu kg,” ucapnya.