Warga Melayu di Kepri lestarikan Selamatan Roh menyambut Ramadhan

eei-alex.com – Dilansir dari media situs slot mgo777, Warga Melayu di Propinsi Kepulauan Riau (Kepri) sampai sekarang tetap melestarikan adat selamatan roh, khususnya saat menyongsong hadirnya bulan suci Ramadhan.

Contohnya di Dusun Batu Limau, Kabupaten Karimun, Kepri, beberapa rumah masyarakat silih ganti melangsungkan acara selamatan roh sejak mulai beberapa hari akhir sampai mendekati Ramadhan 1446 Hijriah/2025 Masehi.

“Ini hari ada sekitaran dua rumah masyarakat yang melakukan selamatan roh,” kata Figur Warga Batu Limau, yang sekalian pembaca doa selamatan Ibrahim ke ANTARA, Selasa.

Dia menyebutkan selamatan semacam ini telah menjadi adat warga di tempat semenjak jaman leluhur sebelumnya dan tetap bertahan sampai sekarang ini. Acara selamatan biasa diadakan pada malam atau siang hari.

Ia menerangkan selamatan roh mempunyai tujuan untuk doakan keluarga atau famili yang telah wafat supaya memperoleh lokasi yang mulia disebelah Allah SWT.

Selain itu selamatan roh juga positif untuk merajut bersilahturahmi sekalian share rejeki berbentuk sajian makanan, karena acara selamatan ini ikut jemput saudara dan tetangga di sekitar lingkungan.

Pada prakteknya selamatan roh diperlengkapi tahlil dan bacaan doa yang dibantu ustadz/ulama/imam sebagai pembaca doa.

Kemudian masyarakat yang melangsungkan acara selamatan akan melayani jemputan yang datang dengan jamuan sajian berbentuk nasi dan lauk-pauk, bermacam kue, buah, dan minuman tawar dan manis.

Antiknya, makanan itu dibungkus lantas disajikan pada sebuah tempat nampan yang bisa dikonsumsi sekitar empat sampai 5 orang dengan duduk bersila.

“Secara tidak langsung, selamatan roh turut menjaga kesolidan dan bersilahturahmi sama-sama masyarakat,” sebut Ibrahim.

Selainnya di Batu Limau, masyarakat Kelurahan Daerah Bugis, Tanjungpinang, Kepri, melangsungkan selamatan haul atau berdoa dengan umum yang teratur diadakan tiap tahunnya mendekati Ramadhan.

Sama dengan beberapa tahun awalnya, kali selamatan haul diadakan lagi di lokasi pasar pagi dengan duduk di atas lantai beralas alas. Acara ini mengikutsertakan beberapa ratus warga sekitaran, yang masing-masing bawa makanan untuk dihidang dan dikonsumsi bersama.

Tidak berbeda jauh dengan selamatan roh, selamatan haul diisi khotbah agama lantas diteruskan doa-doa untuk keselamatan warga dan desa halaman, sampai diperuntukkan ke keluarga dan famili yang telah lebih dahulu menghadap Allah SWT.

“Pokoknya, kita berdoa bersama untuk keselamatan dunia dan akhirat,” kata Figur Agama dan Warga Daerah Bugis Muhammad Yunus.

Diperjalanan waktu, aktivitas adat selamatan itu bukan hanya dilakukan warga suku Melayu, tetapi dari suku yang lain yang telah lama ada di Kepri.

Selamatan dipandang positif karena bukan hanya perkuat beberapa nilai keislaman, tetapi bisa tingkatkan tali silaturahim antarwarga.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *