eei-alex.com – Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri memberikan instruksi kadernya untuk turun ke bawah mendekati sidang pembacaan tuduhan pada Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada Jumat (14/3).
Diketahui dari situs slot gacor mgo777, hal tersebut dikatakan anggota Komisi III DPR RI Fraksi PDIP I Wayan Sudirta selesai berjumpa Megawati di rumah tinggalnya di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta, Kamis sore.
“Ibu (Megawati) mengutamakan turun ke bawah,” kata Wayan ke mass media.
Dalam pada itu, anggota Komisi II DPR RI sekalian Ketua DPP PDIP Deddy Sitorus akui tatap muka itu mengulas berkaitan gagasan Konferensi PDIP 2025.
“Biasa koalisi, kelak komisi lainnya semua, karena kita ingin konferensi kan . Maka perlu banyak saran untuk membuat bertambah kelak konferensi kita,” terang Deddy.
Awalnya, beberapa anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PDIP bertandang ke tempat tinggal Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta, Kamis.
Mereka salah satunya Wakil Ketua Komisi III DPR Dede Indra Permana Soediro, Sudin, Stevano Rizki Adranacus, I Wayan Sudirta, Saparudin, Nasyirul Falah, sampai Gilang Dhiela Faraez.
Selanjutnya datang juga Dewi Juliani, Pulung Agustanto, dan Sekretaris Fraksi PDIP DPR Dolfie Othniel Frederic Palit. Jubir sekalian team hukum Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Ronny Talapessy sampai Ketua DPP PDIP Deddy Sitorus juga datang di tempat tinggal Megawati.
Berdasar pengamatan ANTARA di tempat tinggal Megawati, mereka datang di tempat tinggal Presiden RI ke-5 itu kira-kira jam 14.00 WIB. Mereka solid berseragam merah ciri khas partai berlambang banteng moncong putih tersebut.
Adapun lawatan ini dilaksanakan satu hari saat sebelum sidang pertama Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada Jumat (14/3) esok. Sidang itu direncanakan jadwal pembacaan tuduhan pada Hasto.
Berdasar informasi yang diterima, kehadiran beberapa anggota DPR ini adalah sisi dari undangan sah yang dikirim DPP PDIP lewat surat dengan nomor 7327/IN/DPP/III/2025 yang diedarkan pada 11 Maret 2025.
PDIP diketahui menambahkan deretan advokat untuk bela Hasto Kristiyanto menantang KPK di sidang kasus suap dan perintangan terkait dengan buron Harun Masiku. Ada beberapa nama yang isi daftar panjang advokat Hasto, satu diantaranya bekas juru bicara KPK Febri Diansyah.
Advokat Hasto, Ronny Talapessy, menjelaskan client-nya akan selekasnya disidang di Pengadilan Tipikor Jakarta pada 14 Maret 2025. Ronny mengenalkan teamnya yang hendak bela Hasto untuk menantang KPK.
“Sekarang ini proses hukum akan masuk persidangan, dan kami sudah menyiapkan team hukum yang hendak bela Sekjen PDI Perjuangan Pak Hasto Kristiyanto. Dalam kesempatan kali ini, saya ingin mengenalkan team penasihat hukum, yang hendak menemani Pak Hasto Kristyanto pada persidangan yang hendak diawali di hari Jumat, 14 Maret 2025,” kata Ronny dalam temu jurnalis di dalam kantor PDIP, Jakarta, Rabu (12/3).
Diketahui, Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta sudah memutuskan agenda sidang pertama pembacaan tuduhan untuk Hasto pada Jumat (14/3) esok.
Terdapat dua kasus yang menjeratnya, yaitu sangkaan suap dalam pengurusan penggantian antarwaktu (PAW) anggota DPR masa 2019-2024 dan sangkaan perintangan penyelidikan.
Dalam kasus suap PAW, Komisi Pembasmian Korupsi (KPK) memutuskan pengacara PDIP, Donny Tri Istiqomah, sebagai terdakwa. Tetapi, sampai sekarang, Donny belum sempat ditahan oleh KPK.
Kasus ini adalah peningkatan dari kasus lebih dulu menangkap mantan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU), Wahyu Setiawan, dan bekas caleg PDIP, Harun Masiku, yang sampai sekarang masih buron.
Suap itu diperhitungkan diberi supaya Harun Masiku bisa diputuskan sebagai anggota DPR lewat proses PAW.
Dalam kasus ini, Hasto bersama Donny, Harun Masiku, dan Saeful Bahri diperhitungkan berperanan dalam pemberian uang Rp 600 juta ke Wahyu Setiawan lewat mediator Agustiani Tio Fridelina.
Selainnya kasus suap, Hasto dituduh lakukan usaha perintangan penyelidikan. Ia disebut kumpulkan beberapa saksi yang terkait dengan Harun Masiku dan arahkan mereka supaya tidak memberi info yang sebetulnya ke penyidik.
Bahkan juga, dalam operasi tangkap tangan pada Harun Masiku, Hasto disebutkan memerintah seorang penjaga rumah namanya Nur Hasan untuk mengontak Harun dan merekomendasikan supaya memendam handphonenya di air dan selekasnya larikan diri.